Sabtu, 08 Mei 2010

Rabu, 05 Mei 2010


Kita tentu pernah mendengar kisah seorang pelacur yang masuk surga gara-gara memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan. Kita juga pernah mendengar kisah seorang pembunuh yang telah membunuh 100 orang akhirnya masuk surga karena tobat. Tambahan lagi kisah seseorang yang tertarik pada agama Islam dan mengutarakannya kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian setelah diberi wejangan Kanjeng Rasul, dia langsung terjun ke medan jihad dan menemui syahid. Spontan.

Ada juga jalan lain menuju surga. Bilal masuk surga karena kedawaman (kesinambungan)-nya dalam mengerjakan sholat sunnah setiap kali selesai wudhu.

Ada juga yang amalan hariannya biasa-biasa saja, bahkan sampai seorang sahabat yang ingin tahu rahasianya sehingga dia disebut Rasulullah SAW dengan sebutan ahli surga (padahal masih hidup) sampai menginap selama tiga hari di rumahnya agar mengetahui rahasianya hampir putus asa. Dia tidak menemukan amalan unggulan sang ahli surga itu, sehingga sang ahli surga mengatakan bahwa dia setiap sebelum tidur dia memaafkan saudara-saudaranya dan tidak mendengki kepada orang lain.

Begitu banyak jalan menuju surga. Akan tetapi, manusia tidak akan bisa menempuh semua jalan itu. Yang diperlukan cukup satu jalan saja, entah lewat jalan yang mana. Jika kita kuat berpuasa, maka di situ ada jalan menuju surga. Jika kita kuat bangun malam, di situ ada jalan menuju surga. Jika kita punya banyak harta, di situ ada jalan masuk surga. Jika kita mempunyai ilmu, di situ ada jalan menuju surga. Jika kita mempunyai orang tua, di situ ada jalan menuju surga. Dan masih banyak lagi jalan menuju surga yang lain.

Kita perlu mengenali potensi kita di mana. Jika kita memang kuat berlapar-lapar ria, mungkin jalan kita ke surga melalui puasa. Jika kita kuat begadang malam-malam, maka bangun malam bisa jadi sarana menuju surga. Begitu juga, jika kita miskin papa, maka jangan menempuh jalan menuju surga dengan sarana harta kita.

Jika diibaratkan dengan mata pelajaran sekolah, maka kita cukup mengejar satu mata pelajaran yang paling berpotensi mendapatkan nilai raport tertinggi. Di situlah kita curahkan segenap kemampuan kita agar mendapatkan nilai raport yang maksimal, nilai 10 (sepuluh).

Bagaimana dengan mata pelajaran yang lain? Cukup mendapatkan angka 6 (enam). Arti angka enam ini adalah kita melaksanakan perintah Allah yang wajib-wajib saja, atau tidak berbuat maksiyat yang menjadikan nilai raport kita menjadi merah. Memang lebih bagus lebih tinggi daripada nilai enam. Tetapi, yang perlu ditekankan di sini kita menspesialisasikan diri kita pada amalan unggulan kita sampai kita mendapatkan nilai tertinggi.

Perlu diingat bahwa seseorang masuk surga itu bukan karena amalnya, akan tetapi karena rahmat Allah SWT. Rasulullah pun masuk surga karena rahmat Allah. Wallahu a’lam.


Ketika tak ada lagi apa-apa,
yang ada hanya kekosongan,
bagai sebongkah batu hitam,
tiada sedih tiada gembira,
tiada puas tiada kecewa,
tiada takut tiada menantang,
tiada sepi tiada keramaian.

Ketika tak ada lagi apa-apa,
yang ada hanya diam mendalam,
ringan sekali tanpa beban,
tiada memandang tiada terpejam,
tiada bicara tiada berbungkam,
tiada meraba tiada tergenggam,
tiada berjalan tiada mendekam.

Andai bisa kalian rasakan,
diam adalah sebuah keindahan,
hanya mengikuti detik berlalu,
tiada menilai tiada menyimpulkan,
tiada menolak tiada menerima,
luruh dalam ketiadaan,

Bukan penyebab sedih dan senangku,
ketika fenomena lalu lalang di depanku,
semua prasangka tak perlu kuyakini,
karena aku tak peduli kepastian lagi.

Benarkah yang kulihat warnanya putih?
sedang sejatinya ia berwarna hitam.
Benarkah yang kudengar nyayian surga?
sedang sebenarnya itu senandung setan.

Tak ada kebaikan dari mahluk apapun,
ketika kacamata ego ini masih kukenakan,
aku tak ingin berkutat dalam kebodohan,
lupa keindahan telah lama bersemahyam.

Tak ada kebahagiaaan yang abadi,
tak ada pula duka terus melukai,
datang tiba-tiba lalu menerpa,
pergi sendiri berlalu begitu saja.

piusi cinTa




salah kah bila ku terlalu sayang pada mu
salah kah ku memiliki semua rasa ini
cinta yang membuat diri ku berbeda
satu cinta dalam hidup ku
walau sakit ku rasakan
tapi ku merasa bahagia
dimana ku dapat melihat seyum indah mu
indah ku lalui
bersamu ku lalui
ingat kah aku yang pertama yang mengetuk hati dan cinta mu
dan ingat kah aku yang pertama yang mencium bibir lembut mu
aku sangat cinta padamu sayang
kembalilah pada ku cinta